Tuesday, 14 August 2018

Pentingnya Peran Keluarga dalam Membentuk Pribadi Anak Di Era Teknologi

Peran keluarga dalam membentuk karakter anak sangatlah penting. Pendidikan karakter untuk anak harus ditanamkan sejak dini dari mulai lingkup yang terkecil, yaitu keluarga. 

Keluarga adalah tempat dimana anak akan belajar segala sesuatu untuk yang pertama kalinya. Perlunya pendidikan karakter dari keluarga tentunya sehubungan dengan hal itu. Pendidikan karakter bukan berarti orang tua membentuk anaknya menjadi "robot" yang sempurna melainkan sama-sama belajar dengan menanamkan nilai-nilai moral yang baik. 

Menanamkan nilai-nilai moral yang baik pada anak sejak dini akan membentuk kepribadian yang baik pula pada anak. Tidak hanya moral anak-anak juga sudah harus ditanamkan nila-nilai keagamaan sejak dini dengan begitu anak tidak hanya memiliki kepribadian yang baik, tapi juga berbudi luhur. Tantangan ini menjadi amat besar apalagi di era digital seperti sekarang ini.

Anak yang sejak dini sudah ditanamkan kedua hal tersebut akan terlihat sikap dan sifatnya bahkan sebelum ia beranjak dewasa. Pribadi yang baik tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial serta prestasi si anak. Hal ini juga telah dibahas dalam salah satu Semnas Pendidikan Keluarga di tahun 2017. Pada seminar yang bertajuk Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Karakter dan Budaya Prestasi Anak juga menyebutkan tentang pentingnya pelibatan keluarga dalam pendidikan, antara lain:

1. Meningkatkan perilaku yang positif pada anak.
2. Prestasi belajar anak yang baik.
3. Tingginya minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Mencegah anak dari berbuat kekerasan atau bullying.
5. Serta mencegah dari hal-hal negatif lainnya yang ada di sekitarnya

Lebih jelasnya bisa dilihat pada laman
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=pustaka/index&ksub=23
Hasil gambar untuk gambar anak bermain dengan orang tua
Photo by Google
Di era teknologi seperti saat ini sangatlah mudah untuk menjalin komunikasi, tapi ada juga yang menjadi kekurangan dengan kemajuan teknologi masa kini, yaitu komunikasi langsung. Di era ini komunikasi secara langsung antar orang mulai berkurang termasuk komunikasi antara orang tua dengan anaknya. 

Kecanggihan teknologi membuat para orang tua merasa tertolong. Bagi orang tua yang bekerja mereka beranggapan dengan adanya teknologi komunikasi dengan anak mereka bisa tetap terjalin harmonis. Padahal esensi keharmonisan keluarga bukan dinilai dari kuantitas komunikasi melainkan kualitas dari komunikasi itu sendiri. Intensitas pertemuan orang tua dengan anaknya tentunya akan berpengaruh terhadap kepribadian anak itu sendiri. 

Anak yang diawasi langsung dengan baik oleh orang tuanya tentu berbeda dengan anak yang lepas dari pengawasan orang tua. Anak usia dini sebaiknya tidak dikenalkan dengan gadget terlebih dulu. Sebelum masuk usia sekolah akan lebih baik bila orang tua membelikan anak mainan konvensional dibanding gadget. 

Tidak hanya membelikan mainan, namun orang tua juga harus konsisten mengajak anak bermain setiap kali membelikan mainan baru. Hal ini akan mendekatkan hubungan orang tua - anak dan tentunya kepribadian sang anak. Anak yang intens bermain dengan orang tuanya kemungkinan besar akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih terbuka dan ceria. 

Tentu akan berbeda dengan anak-anak yang sedari kecil sudah terpaku dengan gadget. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang introvert serta mudah marah. Pada dasarnya anak-anak lebih membutuhkan kehadiran orang tua mereka dibanding dengan hadiah yang orang tua mereka berikan. 

Kasih sayang dan perhatian orang tua merupakan hadiah terbesar bagi anak-anak mereka. Beberapa orang tua yang berkecukupan secara materi biasanya lebih cenderung menghabiskan uang mereka dibanding waktu mereka untuk anak-anaknya. Tentu parenting dengan model seperti ini menjadi salah kaprah. 

Anak yang dinamjakan dengan hadiah akan tumbuh menjadi pribadi yang malas. Hadiah hanya perlu diberikan saat orang tua memberikan reward kepada anaknya bukan untuk menebus kesalahan orang tua yang tidak bisa berada disamping anaknya. Jangan mengajarkan anak untuk menjadi kaya, tapi ajarkan mereka untuk menjadi bahagia. Jadi ketika mereka besar nanti mereka bisa menghargai nilai bukan menilai harga.

Orang tua harus menjadi role model bagi anaknya. Tak sedikit  orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, namun mereka tidak mencontohkan hal-hal yang baik kepada anak-anak mereka. Sering kali orang tua menghukum anak mereka saat mereka menjadi lebih "manusiawi". 

Anak-anak tidak diperbolehkan untuk, marah, bad mood, atau hal-hal buruk lainnya dimana para orang tua justru melakukan itu dihadapan anak-anaknya. Orang tua harus membiarkan anak-anaknya menjadi diri mereka sendiri. Biarkan mereka menjadi anak-anak yang seharusnya karena mereka tidak akan terus menjadi anak-anak.

Cara terbaik untuk mendidik anak menjadi pribadi yang baik adalah dengan memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu. Anak-anak akan tumbuh sesuai dengan didikan orang tuanya. Bila orang tuanya baik maka kesempatan anak untuk menjadi orang baik dikemudian hari akan lebih besar. 

Langkah pertama yang harus dilakukan para orang tua adalah mencontohkan hal-hal yang baik. Anak-anak memang bukan pendengar yang baik meskipun itu orang tua mereka sendiri, akan tetapi mereka tidak pernah gagal dalam mencontoh perilaku orang tua mereka. 

Misalnya saja apabila orang tua mengininginkan anak yang jujur maka orang tua juga harus jujur tehadap anak mereka. Contoh lain apabila orang tua tidak menginginkan anak-anak mereka ketergantungan dengan gadget maka orang tua juga harus menjauhkan diri dari gadget. Meskipun sulit orang tua juga harus membiasakan diri dengan rule yang mereka buat sendiri. 

Disitulah anak-anak menyerap dan belajar segala sesuatunya. Segala sesuatu yang anak-anak dapat di dalam keluarganya itu yang akan mereka terapkan dalam pergaulan mereka dengan lingkungan luar.
Selain memberikan contoh yang baik orang tua juga harus sering memberikan rewards akan kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan oleh anak. 

Rewards yang diberikan tidak harus berupa barang maupun uang cukup dengan pujian-pujian. Jangan pernah menuntut anak untuk menjadi sempurna biarkan ia tumbuh sebagaimana mestinya. Kebanyakan orang tua "jaman now" berlomba-lomba untuk menjadikan anak mereka yang terbaik. 

Anak-anak "dipaksa" menjadi multi talent dengan mengikutkan anak mereka ke berbagai kegiatan untuk mengisi waktu luang. Kebanyakan orang tua tidak memikirkan kesehatan mental anak. Mereka lebih memikirkan nilai dan gengsi masing-masing. terlalu memaksakan berbagai kegiatan kepada anak diusia dini justru akan memunculkan kejenuhan dikemudian hari. 

Bukan tidak mungkin anak justru menjadi bosan dan malas dan bahkan menurunnya prestasi akademik mereka di sekolah. Biarkan anak-anak mengisi waktu luang mereka dengan bermain dan beristirahat. Fokuskan kegiatan ekstra dengan apa yang menjadi minat anak. Lebih lengkapnya bisa kunjungi laman
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4905

Tantangan yang dihadapi orang tua di era digital seperti sekarang ini memang cukup sulit, tapi tidak ada kata mustahil untuk segala sesuatu yang baik. Orang tua tetap bisa menerapkan dan membentuk karakter yang baik pada anak-anak mereka. 

Kuncinya hanyalah turun tangan langsung dalam pengasuhan dan keseharian anak. Jauhkan gadget dari anak-anak karena konten yang mereka dapat dari dunia maya tidak semuanya positif dan tidak semua dapat terkontrol oleh orang tua. 

Perhatikan juga apa yang menjadi kebutuhan dan minat anak dan fasilitasi mereka. Berikan pula perhatian serta kasih sayang yang cukup agar anak merasa lebih dihargai dan dicintai. Jika semua itu anak-anak dapatkan didalam keluarganya maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik dengan karakter yang kuat. Anak-anak ibarat bibit, apa yang orang tua tanam maka ia akan tumbuh menjadi pohon yang diharapkan. #sahabatkeluarga

No comments:

Post a Comment

Pentingnya Peran Keluarga dalam Membentuk Pribadi Anak Di Era Teknologi

Peran keluarga dalam membentuk karakter anak sangatlah penting. Pendidikan karakter untuk anak harus ditanamkan sejak dini dari mulai lingk...